PT
GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo)
adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi yang berada di Indonesia,
yang dibentuk sebagai penggabungan antara Gojek dan Tokopedia.
Berbasis di Jakarta, GoTo adalah salah satu dari lima perusahaan dengan
kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan
kapitalisasi pasar mencapai Rp452 triliun per 11 April 2022. GoTo memiliki
tiga lini bisnis utama, yaitu layanan atas permintaan (on-demand service),
perdagangan elektronik/e-dagang (e-commerce), dan teknologi finansial (financial
technology).
GoTo
bermula sebagai perusahaan yang menyediakan layanan transportasi daring dengan
nama badan hukum PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, yang menggunakan jenama Gojek. Perusahaan kemudian
berubah nama menjadi GoTo setelah bergabungnya Tokopedia,
yang merupakan salah satu lokapasar daring terbesar di Indonesia, pada tahun
2021. GoTo menawarkan layanan-layanan seperti transportasi roda dua (GoRide),
roda empat (GoCar), layanan logistik on-demand (GoSend),
lokapasar (Tokopedia). Selain itu terdapat Goto Financial yang membawahi
pembayaran digital (GoPay), kasir berbasis komputasi awan (MokaPOS) dan gerbang
pembayaran (Midtrans).
Pada
tahun 2022, GoTo menjadi perusahaan dekakorn pertama yang menjadi perusahaan
terbuka di bursa efek kawasan Asia Tenggara, dengan nilai penawaran umum
sebesar Rp15,8 triliun (sekitar US$1,1 miliar), yang menjadikan IPO GoTo terbesar di Indonesia,
ketiga di Asia, dan kelima di dunia, pada periode Januari-April 2022.
GoTo
berawal dari perusahaan-perusahaan penyedia layanan berbasis digital asal
Indonesia.
GOJEK
GojeK berdiri pada
tahun 2010 dalam bentuk pusat panggilan (call center) bagi pengemudi
ojek roda dua di Jakarta, yang pada mulanya menangani 20 pengemudi ojek. Dari
pusat panggilan, Gojek kemudian beralih ke dalam bentuk aplikasi telepon
pintar berbasis iOS dan Android, pada tahun 2015. Pada tahun yang
sama, Gojek mulai mendapatkan dukungan pendanaan Seri A dari investor. Pendanaan
ini diterima dari NSI Ventures, dan sejumlah investor, seperti Sequoia
Capital, NTH Gemma Inc. dan NSI Moto Holdings Ltd.
Pada
tahun 2016, setelah menerima pendanaan dari KKR, Warburg Pincus,
Farallon Capital, dan Capital Group Private Market, Gojek resmi menjadi
perusahaan unikorn pertama di Indonesia, yaitu perusahan rintisan dengan
valuasi sekurang-kurangnya AS$1 miliar. Dalam periode ini Gojek mengalami
pertumbuhan yang pesat, dengan jumlah pesanan yang mencapai lebih dari 300.000
pesanan per hari.
Tokopedia
Tokopedia didirikan
oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha
Edison pada 17 Agustus 2009, sebagai lokapasar antarkonsumen (customer-to-customer
marketplace). Setelah memulai bisnis lokapasarnya, Tokopedia kemudian
mengembangkan berbagai layanan lainnya, termasuk di antaranya produk teknologi
finansial pada tahun 2016, serta layanan gudang pintar bernama TokoCabang
(kemudian berubah menjadi Dilayani Tokopedia), yaitu pusat pemenuhan (fulfillment
center) untuk membantu pemrosesan transaksi lebih cepat dan dekat.
Pendanaan
awal Tokopedia didapatkan
dari Indonusa Dwitama pada tahun 2009, dilanjutkan dengan sejumlah pemodal
ventura lainnya seperti East Ventures (2010), Cyber
Agent Ventures (2011), Netprice (2012), dan SoftBank Ventures Korea
(2013). Pada tahun 2014, Tokopedia menjadi
perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang
menerima investasi sebesar US$100 juta dari Sequoia
Capital dan SoftBank Internet
and Media Inc (SIMI).
Pada
tahun 2017, Tokopedia menerima investasi sebesar US$1,1 miliar dari Alibaba yang
merupakan raksasa e-dagang asal Tiongkok. Pada Desember 2018, Tokopedia kembali
mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan senilai US$1,1 miliar dari sejumlah
investor. Seri pendanaan tersebut dipimpin SoftBank Vision
Fund dan Alibaba Group. Valuasi Tokopedia setelah
mendapatkan seri pendanaan ini diperkirakan mencapai US$7 miliar.
Penggabungan Gojek dan Tokopedia
Pada
17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek mengumumkan
resmi menggabungkan diri dan membentuk GoTo. Selain menjadi singkatan dari
nama kedua perusahaan, nama GoTo juga berasal dari kata "gotong royong". Dalam
proses merger ini, sebenarnya PT Tokopedia diakuisisi menjadi anak usaha perusahaan Gojek (PT Aplikasi
Karya Anak Bangsa). PT Aplikasi Karya Anak Bangsa kemudian mengganti namanya
menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.
Setelah Gojek dan Tokopedia bersatu,
gabungan perusahaan tersebut diklaim memberikan dampak sekitar 2% kontribusi
ke PDB Indonesia.
Perusahaan Terbuka
Pada
tanggal 15 Maret 2022, melalui paparan publik, GoTo mengumumkan rencananya
untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo memaparkan rencana penghimpunan
dana sebesar Rp15,2 triliun (setara US$1,1 miliar), sehingga berpotensi menjadi
salah satu IPO terbesar dalam sejarah pasar modal di Indonesia.
Pada
tanggal 11 April 2022, perusahaan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui
proses IPO dengan
melepas 3,43% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp338. IPO ini berhasil meraup dana Rp15,8
triliun. Saat ini (27 Desember 2022) harga saham Goto berada di titik Rp.91 per lembarnya denga kapitalisasi pasar sebesar Rp.107,7 Triliun.
PRODUK
& JASA
GoTo
adalah perusahaan digital yang menawarkan produk dan jasa yang dibagi dalam
tiga kategori utama, yaitu layanan atas permintaan (on-demand service),
perdagangan elektronik/e-dagang (e-commerce), dan teknologi finansial (financial
technology).
On-Demand Services
GoTo
menawarkan layanan on-demand melalui Gojek, salah satu
platform on-demand terbesar di Indonesia. Layanan yang
ditawarkan oleh Gojek meliputi:
·
Layanan mobilitas: transportasi yang
dapat dipesan melalui aplikasi Gojek. Layanan mobilitas
tersedia dalam bentuk roda dua (dengan jenama GoRide), roda empat (GoCar), dan
kerja sama dengan perusahaan taksi BlueBird (GoTaxi).
·
Layanan pesan antar makanan: layanan
untuk memesan makanan dan minuman dari restoran mitra, melalui GoFood. Selain
itu, terdapat pula layanan pesan antar untuk kebutuhan sehari-hari (GoMart),
dan layanan dapur bersama (cloud kitchen).
·
Logistik: layanan pengiriman
barang on-demand dengan menggunakan kendaraan roda dua dan
berbagai jenis roda empat. Layanan logistik on-demand roda dua
dan roda empat menggunakan jenama GoSend, dan layanan mobil boks dengan nama
GoBox.
E-Commerce
GoTo
menawarkan layanan e-commerce melalui Tokopedia. Tokopedia mengklaim
telah menjangkau 99% kota di seluruh Indonesia, dengan 865 juta produk
terdaftar, dan sekitar 12 juta penjual terdaftar. Layanan yang
ditawarkan Tokopedia meliputi:
·
Lokapasar (marketplace):
menghubungkan para mitra pedagang dengan konsumen.
·
Toko resmi (official store):
diluncurkan sebagai fasilitas bisnis-ke-konsumen (business-to-consumer)
berupa perusahaan-perusahaan nasional dan internasional.
·
Dagang instan (instant commerce):
melalui nama Tokopedia NOW!, layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang
dikirimkan dalam waktu kurang dari dua jam.
·
Logistik dan pemenuhan: menyediakan
pilihan produk dan layanan yang tersedia paling dekat untuk konsumen, mendukung
pengiriman yang cepat dan murah.
Financial Technology
GoTo
menawarkan layanan financial technology melalui GoTo
Financial. Layanan yang ditawarkan GoTo Financial mencakup:
·
Pembayaran bagi konsumen (consumer
payments): dengan nama GoPay, layanan ini menyediakan opsi pembayaran bagi
konsumen untuk berbagai transaksi, baik di dalam ekosistem GoTo (misalnya untuk
pembelanjaan di Tokopedia atau Gojek), serta di gerai luring.
·
Layanan keuangan: berbagai layanan
keuangan nonbank untuk konsumen, termasuk GoPayLater Akhir Bulan dan GoModal.
·
Solusi bisnis: layanan point
of sale atau pengelolaan transaksi melalui Moka dan GoBiz.
Kinerja Usaha
Pada
tahun 2021, GoTo mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp461,6 triliun, meningkat
40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah tersebut menghasilkan
pendapatan bruto sebesar Rp17 triliun, atau tumbuh 44% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Dari
nilai transaksi yang dicatatkan, sebesar Rp230,6 triliun dihasilkan dari bisnis
e-dagang (Tokopedia),
dengan pertumbuhan sebesar 46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Layanan teknologi
finansial menghasilkan nilai transaksi bruto sebesar Rp214,9 triliun, sementara
layanan atas permintaan sebesar Rp50,3 triliun.
Aksi Korporasi
Pada
bulan November 2021 GoTo mengumumkan penggalangan dana pra-IPO yang menghimpun
US$1,3 miliar dari sejumlah investor global, termasuk di antaranya Abu Dhabi
Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity
International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital
Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent,
dan Ward Ferry.
Pada
bulan November 2021, GoTo melalui salah satu anak usahanya mengumumkan
pembentukan ventura bersama dengan PT Karya Baru TBS, bagian dari PT TBS Energi
Utama Tbk (TOBA). Ventura bersama yang dinamakan Electrum ini menggagas
kolaborasi strategis dalam pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia.
Pada
bulan Februari 2022, GoTo melalui salah satu anak usahanya PT Aplikasi
Multimedia Anak Bangsa (AMAB) meluncurkan perusahaan ventura bersama dalam
bisnis permainan digital bersama dengan PT Telkomsel Ekosistem Digital, dengan
nama PT Games Karya Nusantara (Majamojo).
Keberlanjutan
GoTo telah menyatakan komitmen keberlanjutannya melalui Komitmen Tiga Nol (Three Zeroes), yang terdiri dari:
·
Nol Emisi Karbon (Zero Emissions):
mengupayakan bisnis GoTo menjadi netral karbon dan mengupayakan dekarbonisasi
untuk emisi langsung dan tidak langsung. Untuk mewujudkan tujuan ini, GoTo
mencanangkan transisi 100% kepada kendaraan listrik dan pemanfaatan energi
secara efisien dalam kegiatan operasional perusahaan. GoTo telah
menjalankan uji coba kendaraan listrik dengan sejumlah mitra ventura bersama
yang melibatkan 500 sepeda EV dan 14 stasiun perturakan baterai (battery
swap) dan membeli sertifikat energi terbarukan.
·
Nol Sampah (Zero Waste):
mengurangi dan mengeliminasi sampah sampai dengan tempat pembuangan akhir
dengan mendorong penggunaan kembali dan daur ulang.
·
Nol Hambatan (Zero Barriers):
menjadikan ekosistem GoTo inklusif dan membuka akses untuk semua pihak dapat
berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
Gugatan Merek Dagang
GoTo
digugat oleh PT Terbit Financial Technology lantaran kemiripan merek dagang. PT
Terbit Financial Technology mengaku merugi akibat nama mereka dipakai. Namun,
pihak GoTo menanggapi bahwa gugatan yang dilayangkan PT Terbit Financial
Technology tidak berasalan, karena PT Terbit Financial Technology dinilai tidak
aktif menggunakan dan memanfaatkan merek GoTo. Gugatan PT Terbit Financial
Technology tersebut telah ditolak pada bulan Juni 2022.
Telkomsel
Pasca-IPO
GoTo, Telkom Indonesia, yang lewat anak
usahanya Telkomsel, mencatatkan rugi yang belum direalisasikan mencapai
Rp881 miliar dari investasinya sebesar Rp6,3 triliun. Walaupun Telkom membantah
kerugian, mengklaim sudah meraih untung Rp 2,5 triliun dan menyebut banyak
peluang dalam investasi dan kerjasama bersama GoTo, terdapat analis dan
politisi yang menafsirkan adanya konflik kepentingan dalam investasi
tersebut, antara Menteri BUMN Erick Thohir dan
saudaranya Garibaldi Thohir yang memegang sejumlah
saham di GoTo. Di sisi lain, terdapat pandangan adanya upaya politisasi
terhadap investasi Telkomsel di GoTo.
Komentar
Posting Komentar