TUGAS RANGKUMAN AUDIT TI CHAPTER 12 ETIKA BISNIS, FRAUD, DAN DETEKSI FRAUD



NAMA                        :ZULFIKAR HUSAIN
NIM                            : A31112322
TUGAS RANGKUMAN AUDIT TI CHAPTER 12
ETIKA BISNIS, FRAUD, DAN DETEKSI FRAUD
I.                    Masalah Etika Dalam Bisnis
Berkaitan dengan prinsip-prinsip  yang digunakan oleh individu  dalam membuat pilihan dan membimbing perilaku mereka dalam situasi yang melibatkan konsep benar dan salah.Etika  berasal dari adat istiadat masyarakat dan keyakinan pribadi yang mengakar tentang masalah benar dan salah yang tidak  disepakati secara umum.
a.       Etika Bisnis
Etika bisnis berhubungan dengan Bagaimana manajer memutuskan apa yang benar dalam menjalankan bisnis?
Setelah manajer telah
mengetahui apa yang benar, bagaimana mereka mencapainya?
Contoh masalah etika dalam bisnis:
1.      Ekuitas, contohnya gaji eksekutif dan harga produk
2.      Hak dan wewenang, seperti pemeriksaan kesehatan karyawan kesempatan kerja yang sama.
3.      Kejujuran, seperti konflik kepentingan karyawan dan manajemen dan iklan yang menyesatkan
4.      Pelaksanaan kekuatan Tata kelola perusahaan, keselamatan kerja, keamanan produk, isu lingkungan, ,perampingan dsb.
b.      Etika Komputer
Etika computer adalah analisis sifat dan dampak sosial teknologi komputer dan formulasi yang sesuai dan penegakan aturan untuk penggunaan teknologi yang beretika.
Contoh masalah etika computer:
1.      Privasi, seperti kepemilikan data pribadi
2.      Keamanan
3.      Kepemilikan property
4.      Ras
5.      Hak akses
6.      Isu lingkungan
7.      Kecerdasan Buatan
8.      Pemecatan dan pergantian
9.      Penyalahgunaan computer
c.       Sarbanes Oxley act dan masalah etika
1.      Konflik Kepentingan
2.      Pengungkapan lengkap dan apa adanya
3.      Kepatuhan hukum
4.      Pelaporan internal pelanggaran etik
5.      Akuntabilitas

II.                 Fraud dan Akuntan
fraud mencakup segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh siasat. Licik, tersembunyi, dan setiap cara yang tidak jujur yang menyebabkan orang lain tertipu. Secara singkat dapat dikatakan bahwa fraud adalah perbuatan curang (cheating) yang berkaitan dengan sejumlah uang atau properti.
Fraud karyawan adalah fraud yang dilakukan oleh nonmanagement pada umumnya berbentuk kecurangan yang bersentuhan langsung dengan kas dan asset lainnya untuk keuntungan karyawan berbeda dengan white colar crime, fraud ini dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dan indikasi terjadinya fraud bisanya diketahui setelah perusahaan mengalami kegoncangan dan masalah keuangan yang sulit di perbaiki
a.       Fraud Triangle
1.       Condition (situasinya memungkinkan, adanya peluang/ kesempatan untuk melakukannya), 
2.       Motivation pada diri pelaku (adanya situasi yang sangat menekan sehingga mendorong pelaku melakukannya) dan
3.       Attitude pelakunya (karakteristik Pribadi yang memang dasarnya penipu) tergabung menjadi satu.
b.      Kerugian akibat Fraud
Publikasi international hasil riset ACFE (asosiasi auditor fraud international)
1.      Kerugian akibat fraud adalah sekitar 5% dari pendapatan perusahaan setiap tahun. Jika dihitung dari Gross World Product jumlah kerugian tersebut mencapai USD 3,5 triliun atau (dengan kurs USD 1 = Rp 10.000) berarti  sekitar Rp 35 triliun atau 2,29% APBN Indonesia. Tapi itu kan untuk seluruh dunia.
2.      Median kerugian akibat fraud mencapai USD 140,000. Dari kasus fraud lebih dari seperlimanya mengakibatkan kerugian sekurangnya USD 1 juta.
3.      Fraud yang terjadi memerlukan waktu rata-rata 18 bulan untuk terdeteksi
4.      Jenis fraud yang umum adalah asset misappropriation atau pencurian asset (bisa cash atau non-cash), jumlahnya mencapai 87% dari kasus yang terjadi. Fraud ini merupakan fraud yang paling kecil kerugiannya, dengan rata-rata kerugian USD 120,000. Bandingkan dengan skema fraud pada penyajian laporan keuangan, jumlahnya hanya 8% dari kasus yang dilaporkan, namun rata-rata kerugiannya adalah yang terbesar yaitu bisa mencapai rata-rata USD 1 juta. Sementara skema korupsi ada ditengah-tangah (antara asset misappropriation dengan fraud pada penyajian laporan keuangan), menimbulkan kerugian rata-rata USD 250,000.
5.      Fraud di tempat kerja terungkap umumnya karena ada yang melaporkan. Mayoritas laporan datang dari karyawan perusahaan yang jadi korban.
6.      Di seluruh dunia risiko terbesar bagi perusahaan adalah fraud jenis korupsi dan billing scheme. Fraud ini menggunakan sarana poses billing atau pembebanan tagihan. Korupsi dan skema billing mencapai 50% dari jumlah fraud yang dilaporkan
7.      Fraud di tempat kerja merupakan ancaman terbesar pada perusahaan berskala kecil. Dalam riset ini perusahaan terkecil menderita paling parah. Umumnya perusahaan kecil dengan control yang lemah.
8.      Industri yang paling jadi korban fraud adalah Bank dan Lembaga keuangan non-bank, Administrasi public dan Pemerintahan, dan Manufaktur
9.      Fraud di tempat kerja  bisa dikurangi kerugiannya dan lamanya dengan membangun control yang kuat. Semakin kuat control semakin kecil kerugian akibat fraud dan semakin segera fraud terdeteksi.
10.  Semakin tinggi kedudukan pelaku fraud semakin besar pula kerugian yang diderita perusahaan. Rata-rata kerugian akibat fraud yang dilakukan pemilik/executives adalah USD 573,000, oleh manager USD 180,000 dan oleh karyawan USD 60,000
11.  Semakin lama pelaku bekerja di perusahaan semakin besar kerugian. Pelaku dengan masa kerja lebih dari 10 tahun merugikan rata-rata USD 229,000 sementara pelaku dengan masa kerja kurang dari setahun merugikan hanya rata-rata USD 25,000.
12.  Pelaku fraud mayoritas (77%) adalah karyawan di 6 bagian/departemen: akuntansi, operasi, penjualan, executives/pejabat tinggi, customer service dan pembelian
13.  Umumnya pelaku melakukan fraud pertama kali dengan masa lalu kerja yang bersih. Dimana 87% pelaku sebelumnya belum pernah melakukan fraud, 84% belum pernah dihukum atau dipecat akibat fraud.
c.       Skema Fraud
1.      Fraud Penyajian
Yaitu salah saji yang disengaja yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan keuntungan untuk para pelaku fraud.contohnya mengubah saldo akun kas dan liabilitas.
2.      Korupsi
Korupsi mencakup eksekutif, manager, dan atau karywan berkolusi dengan pihak luar.
i.                     Penyuapan
ii.                   Gratifikasi
iii.                  Penggelapan
iv.                 Pemerasan
3.      Penyalahgunaan asset
i.                     Skimming,mencuri kas sebelum di record
ii.                   Lapping, yaitu mencuri kas setelah dilakukan record
iii.                  Skema Tagihan, yaitu skema yang dilakukan oleh karyawan dengan membuat perusahaan membayar sejumlah uang tertentu dengan dalih pembayaran pembelian atau utang dari barang atau perusahaan fiktif.
iv.                 Check Tampering, yaitu penyalahgunaan cek perusahaan untuk kepentingan pribadi
v.                   Fraud Penggajian, yaitu dengan menggaji karyawan fiktif
vi.                 Expense reimbursements, yaitu mark up biaya perusahaan
vii.                Pencurian kas,persediaan dan pencurian asset lainnya.
d.      Fraud Komputer
1.    Pencurian, penyalahgunaan, asset dengan mengalter data base computer yang dapat terbaca
2.    Pencurian, penyalahgunaan asset dengan mengalter logika software computer
3.    Pencurian atau penyalahgunaan informasi computer yang dapat dibaca
4.    Pencurian, korupsi, penyalinan illegal atau penghancuran software computer
5.    Pencurian, penyalahgunaan, penyalahtempatan hardware computer

III.               Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi Fraud
a.       Resiko terkait Fraud Laporan Keuangan
1.      Karakteristik manajemen dan efek terhadap lingkungan pengendalian
2.      Kondisi industry
3.      Karakteristik operasi dan stabilitas keuangan
b.      Resiko dalam Penyalahgunaan Aset
1.      Penyalahgunaan asset “rawan”, yaitu biasanya asset lancer seperti kas, cek dan surat berharga.aset ini lebih mudah disalahgunakan disbanding asset lain seperti persediaan dan peralatan
2.      Pengendalian,Yaitu kegagalan perencanaan pengendalian sejak awal contohnya DBMS tidak melakukan blok akses terhadap akses record akuntansi.
c.       Respon Auditor Terkait Penilaian Resiko
1.      Perikatan staf
2.      Profesional Skeptism
3.      Sifat, waktu dan cara prosedur dilakukan.
d.      Respon auditor terkait temuan salah saji
1.      Jika temuan adalah fraud tapi tidak material :
Mmbicarakan dengan manajemen satu tingkat diatas unit yang diperiksa
2.      Jika temuan fraud material terhadap laporan keuangan:
i.                     Mendiskusikan masalah dengan senior manager dan komite audit
ii.                   Mnjelaskan materialitas temuan
iii.                  Menyarankan manajemen untuk berkonsultasi dengan konsultan hokum.

IV.              Tehnik Deteksi Fraud
a.       Pembayaran Terhadap Vendor Fiktif
1.      Nomor Faktur
Gunakan ACL untuk menyortir record faktur berdasarkan nomor dan nama VENDOR
2.      Alamat PO BOX Vendor
Gunakan ACL dengan filter record vendor yang fakturnya menggunakan alamat PO BOX.
3.      Perusahaan berbeda dengan alamat yang sama
Gunakan ACL duplicate command
b.      Penggajian
1.      Kelebihan Jam Kerja
Gunakan ACL expression builder untuk memilih record penggajian yang kelebihan jam.
2.      Uji pembayaran ganda
Gunakan fungsi ACL duplicate
3.      Uji Karyawan Fiktif
Gunakan ACL Join file penggajian dan file karyawan






Komentar