MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI KASUS DUNKIN’ DONuTS




KATA PENGANTAR

            Puji stukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan hidayah yang telah diberikan.Tak lupa pula salawat kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang membimbing kita dari alam kegelapan kea lam terang benderang.Akhirnya setelah beberapa waktu dan berussaha kami telah menyelesaikan pembuatan makalah kasus penerapan manajemen strategis pada perusahaan Dunkin Donat.Kritik dan saran sangat kami perlukan guna perbaikan makalah ini lebih lanjut.sekian dan terimakasih.Wassalam

 

 

 

 

                                                                                                            Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Dunkin’ Donuts pertama kali didirikan oleh William Rosenberg tahun 1950. Dia membuka sebuah gerai donut dengan nama Open Kettle di kota Boston, Quincy – Massachusetts, Amerika Serikat. Tak disangka gerai donut miliknya itu tumbuh dengan pesat. Hal ini terbukti dari makin bertambah banyaknya jumlah pelanggan yang berkunjung ke gerai tersebut. Melihat perkembangan usahanya yang terus berkembang, tahun 1950 Rosenberg pun memutuskan mengubah nama Open Kettle menjadi nama lain. Setelah melalui proses yang panjang, terpilihlah nama baru yaitu Dunkin’ Donuts. Bersamaan dengan perubahan nama tersebut, dirintislah sistem franchise (waralaba) untuk perusahaan ini.

Tahun demi tahun berlalu dengan kemajuan dan ketenaran nama Dunkin’ Donuts yang makin tak terbendung. Bahkan pada tahun 1970 Dunkin’ Donuts telah menjadi merek internasional dengan reputasi yang luar biasa dalam hal kualitas produk dan pelayanan. Reputasi dan ketenaran itulah yang kemudian menarik minat Allied Domecq, sebuah perusahaan internasional yang membawahi Togo’s dan Baskin Robins untuk membeli Dunkin’ Donuts dari keluarga Rosenberg. Pembelian dan pengambil alihan perusahaan dari keluarga Rosenberg akhirnya disepakati dan dilakukan dengan penuh persahabatan pada tahun 1983.

Meski berganti kepemilikan, Allied Domecq tetap berusaha mempertahankan sistem manajemen yang sudah berjalan di Dunkin’ Donuts. Kalaupun ada yang harus dirubah, perubahan dilakukan dalam skala kecil. Hanya satu yang menjadi ambisi seluruh manajemen Allied Domecq yaitu membantu Dunkin’ Donuts memperluas pasar secara internasional. Untuk mewujudkan ambisinya tersebut diberlakukanlah standarisasi di seluruh counter Dunkin’ Donuts. Di samping itu, berbagai strategi marketing yang jitu juga mulai dilancarkan, seperti selalu berusaha memperbaharui design sesuai dengan trend, fokus terhadap kualitas produk serta berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan.

Dengan didukung sumber daya manusia yang handal, dalam waktu singkat ambisi Allied Domecq tercapai. Dunkin’ Donuts berhasil memperluas pasar secara menakjubkan sehingga gerainya tidak hanya tersebar di benua Amerika, tetapi juga di benua Eropa dan Asia termsuk ke Indonesia.

Dunkin Donat adalah salah satu perusahaan donat terbesar di dunia saat ini maka dari itu sungguh sangat menarik untuk melakukan pembahasan menegenai penerapan manajemen strategis dalam perusahaan tersebut.

 

 

 

 

 

B.     RUMUSAN MASALAH

1.    Apa visi dan misi dunkin donat?

2.    Bagaimana analisis SWOTnya?

3.    Bagaimana penerapan strateginya?

 

C.     MANFAAT

1.      Membantu pembaca memahami penerapan manajemen strategi perusahaan Dunkin Donat!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    SEJARAH DUNKIN DONAT DI INDONESIA

Dunkin’ Donuts mulai merambah pasar Indonesia pada tahun 1985 dengan gerai pertamanya didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin’ Donuts dipegang Dunkin’ Donuts Indonesia. Sejak diberi kepercayaan memegang master franchise tersebut, Dunkin’ Donuts Indonesia bercita-cita dan bertekad untuk terus membesarkan serta memperkuat awareness dan positioning Dunkin’ Donuts. Tidak hanya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya. Itu sebabnya, kegiatan memperluas pasar dengan jalan membuka puluhan gerai permanen terus dilakukan secara berkala. Kini Dunkin’ Donuts Indonesia telah berhasil membuka lebih dari 200 gerai yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Surabaya, Bandung, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan lain sebagainya. Cita-cita memperkuat awareness dan positioning pun bisa dibilang telah tercapai. Paling tidak hal ini bisa dilihat dari hasil survey sebuah lembaga riset pemasaran yang menyebutkan bahwa Top of Mind Dunkin’ Donuts di Indonesia telah mencapai 91,8%. Bahkan tercatat juga tingkat kepuasan konsumen Indonesia terhadap Dunkin’ Donuts secara keseluruhan mencapai 80,8%. Seiring dengan makin kuatnya awareness dan positioning Dunkin’ Donuts yang telah dibuktikan lewat hasil survey, di awal tahun 2001 Dunkin’ Donuts Indonesia kembali melakukan gebrakan dengan menerapkan konsep baru (new image) pada setiap gerainya. Kegiatan new image tersebut dilakukan secara bertahap dengan jalan merubah logo, design interior gerai, dan berbagai perubahan lainnya. Dampak dari new image membuat Dunkin’ Donuts terlihat lebih fresh dan sesuai dengan keinginan pasar. Namun semua itu belumlah cukup. Bersamaan dengan terus dilangsungkannya kegiatan new image, Dunkin’ Donuts Indonesia juga mengikrarkan komitmen untuk lebih memfokuskan diri pada perbaikan produk dan pelayanan. Dengan demikian diharapkan tingkat kepuasan konsumen terhadap Dunkin’ Donuts dapat terus meningkat.

 

 

B.   VISI DAN MISI

Dunkin’ Donuts Mission Statement
We have provided below details of the content of the Dunkin’ Donuts Mission Statement, one of the most successful companies in the World.

“Dunkin’ Donuts will strive to be the dominant retailer of high quality donuts, bakery products and beverages in each metropolitan market
 in which we choose to compete.”

Dunkin’ Donuts Mission Statement
We hope that the Dunkin’ Donuts Mission Statement together with the definitions, hints and tips in our free video will provide you with inspiration to develop your own successful business description which will prove to be suitable for both your associates, customers and employees.

 

 

 

 

 

C.   ANALISIS SWOT

Dunkin' Donuts

Parent Company

Dunkin' Donuts

Category

Fast Food Eating Joints

Sector

Food and Beverages

Tagline/ Slogan

America runs on Dunkin; You 'Kin Do It; Sounds Good, Tastes Even Better

USP

Americas most popular joint for coffee, donuts and other baked items

STP

Segment

Orang-orang yang mencari sarapan dan kopi ala barat.

Target Group

Kalangan dan keluarg menengah keatas

Positioning

Tempat yang menawarkan donat fresh dan berkualitas dan makanan lainnya bersama dengan kopi

SWOT Analysis

Strength

1.Brand Kuat,Telah dikenal seluruh dunia

2. Pelanggan yang loyal terhadap Brand

3. Lebih 1000 jenis donat
4. Banyak menu popular seperti pastries, bagels, muffins, biscuits, dll.Minuman panas seperti coffee, tea

5.Tempatnya nyaman untuk menikmati sarapan atau menikmati kopi

6.Memberikan Kupon dan Diskon untuk menarik pelanggan

7.Jaringan seluruh dunia mencakup 10.000 lokasi dan 32 negara

8.Salah satu perusahaan yang sudah sangat berpengalaman dalam industry makanan

9.Asosiasi dengan berbagai klub olahraga terkenal

10.Strategi pemasaran dan iklan yang efektif

Weakness

1.Kompetitor lain yang mulai bermunculan menghambat pertumbuhan perusahaan.
2.Masih terdapat banyak masalah dengan mitra waralaba dan tak sedikit yang berakhir di meja hijau
3. Masih baru dalam menjajal pasar Negara berkembang

Opportunity

1.Menambah lokasi jaringan waralaba ke Negara dan wilayah baru.
2.Memperkenalkan Makanan ringan rendah kalori
3.Meningkatkan penghasilan warga local Negara berkembang

4.Melakukan iklan online yang efektif

Threats

1.Orang-orang beralih ke makanan sehat dan pola makan sehat
2.Persaingan dengan kafe dan took roti lokal
3.Meningkatnya biaya bahan baku

4.Sulit mengubah kebiasaan snacking orang-orang India dan China

Competition

Competitors

1.Krispy Kreme
2.Mc Donalds
3.Starbucks
4. Mad over Donuts

5.Identity Donuts

 

D. Marketing Mix

 

Place

Di Amerika ada lebih dari 7000  gerai Dunkin Donut’s di 34 negara bagian.dan ada 2.440 yang tersebar di 31 negara.Dunkin Donuts paling banyak ada di Lokasi”A” yaitu Bandara,Stasiun Kereta dan Mall.

 

Promotion

Slogan Dunkin Donuts adalah “America runs on Dunkin”. Ini menjelaskan bahwa tak seorangpun orang Amerika yang bisa hidup tanpa segelas kopi dan sebuah donat dari Dunkin Donuts.Restoran atau Gerai Dunkin Donuts dapat dikenali dari warna pink dan orange.Warna ini juga dipakai di website,iklan,petunjuk arah dan yang lainnya.

 

Product

Produk utama Dunkin Donuts adalah jenis kopi dan donat yang banyak ragamnya.Disamping itu mereka juga membuat prodels dan sandwich  Dunkin Donuts punya 50 lebih jenis donat dengan campuran resep berbeda.Tapi hanya beberapa gerai yang menyediakan 50 jenis tersebut karena kendala ukuran gerai yang rata-rata tak terlalu besar.

 

Price
Harga donat dan kopi amat sangat beragam sebanyak keinginan pelanggan. Untuk sebuah donat dibanderol dengan harga1.5 dollar atau sekitar Rp.23.000 dan untuk gelas besar kopi sebesar 3.5 dollar atau sekitar Rp.53.000.Dibanding Starbucks harga ini jauh lebih ringan.

 

People

Karyawan yang bekerja di gerai Dunkin Donuts sangat ramah dan cekatan.Umur rata-rata mereka di kisaran 30 tahun.

E. KASUS INDONESIA
Belakangan ini banyak sekali brand donat yang bermunculan di penjuru Indonesia, mulai dari brand kecil-kecilan yang banyak bermunculan di pinggir jalan, hingga brand kelas menengah ke atas yang dapat ditemukan di pusat perbelanjaan. Sebut saja J.Co dan Krispy Kreme. Krispy Kreme sebenarnya merupakan pemain donat yang lebih tua 13 tahun daripada Dunkin’ di dunia barat. Namun di indonesia Dunkin’ lebih dulu datang di tahun 1990 dan Krispy Kreme dengan santainya baru datang pada tahun 2006 dan akhirnya membuat gebrakan baru yang tidak dimiliki Dunkin’ yaitu konsep Open Kitchen. J.Co, pesaing lokal asli Indonesia yang menerapkan konsep yang sama dengan Krispy Kreme dan memberikan gebrakan setahun lebih dulu dibanding Krispy Kreme. Sampai saat ini J.Co dan Krispy Kreme masih mendapat perhatian lebih daripada Dunkin’ Donuts.
J.Co dan Krispy Kreme pada dasarnya memiliki banyak kemiripan. Masyarakat menyukainya karena mereka menerapkan konsep Roti Donat yang Lebih Empuk dan Manis. Selain itu juga bentuknya yang bervariasi. Bahkan J.Co menamai donat-donatnya dengan nama-nama yang keren. Konsep Open Kitchen memberikan daya tarik tersendiri bagi pelanggan yang ingin melihat cara pembuatan donat di dapurnya langsung. Suasana gedung restoran yang lebih ramai dan ceria membuat betah para pelanggannya nongkrong lebih lama.
J.Co menawarkan harga lebih terjangkau meskipun sebanding dengan donatnya yang lebih kecil/tipis daripada Krispy Kreme. Namun dengan kualitas yang sama, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa J.Co lebih digemari saat ini.
Segmentasi pasar mereka pun sama yaitu remaja dan anak-anak. Dengan dasar itu pulalah mereka membangun brand image mereka ke dalam setiap produk, pelayanan, dan fasilitas yang mereka berikan. Contohnya Pembuatan Donat yang empuk & manis jelas merupakan selera khas remaja dan anak. Fasilitas kursi nongkrong & suasana interior yang memadai juga sangat cocok dengan lifestyle remaja. Konsep Open Kitchen, menjawab rasa keingintahuan anak-anak bagaimana cara membuat sebuah donat.

1. STUDI KOMPARATOR
McD (pemain lama FastFood) mengubah target pasarnya dari anak-anak (identik dengan Happy Meal dan mainan Ala Disney nya) ke generasi remaja dengan brandline barunya “I’m Lovin’ it” seiring bertambahnya pesaing baru seperti KFC, CFC, A & W, Texas dsb.
Indosat M3 (pemain lama provider ponsel setelah telkomsel) mengubah target pasarnya pula dari professional muda menjadi remaja dan anak muda secara umum seiring menjamurnya ponsel sebagai lifestyle. Dengan tarif yang cukup murah IM3 sangat cocok dengan anak muda yang notabene bersifat konsumtif dan strategi ini cukup jitu mengalahkan pesaing lama seperti telkomsel yang kurang dinamis.

2. PERANCANGAN BRAND IMAGE BARU SEBAGAI STRATEGI PLANNING DUNKIN’ DONUTS

ALASAN DUNKIN’S DONUT HARUS MERUBAH BRAND IMAGE
Sepertinya Dunkin’ Donuts perlu mengikuti jejak McD dan IM3 yang sama-sama sudah berpengalaman lama dibidangnya namun tetap exist. Dunkin’ Donuts perlu memilih pasar yang tepat untuk membangun Brand imagenya, mengingat para kompetitornya juga melakukan hal yang sama.

REPOSISI TARGET PASAR
Jika Dunkin’ Donuts tetap mengambil segmentasi pasar yang sama tanpa spesifikasi maka jelas Dunkin’ Donuts akan kalah saingan. Dunkin’ Donuts perlu target pasar yang berbeda yang belum mereka ambil sehingga perebutan pelanggan bisa dihindari. Dengan adanya spesifikasi target pasar, persaingan bisa dihindari dan setiap perusahaan memiliki target pasarnya sendiri-sendiri
Saran kami, target pasar yang cocok untuk Dunkin’ adalah orang-orang yang telah bekerja seperti para pengusaha apalagi yang professional
Mengapa mereka?
Ingat, di dunia barat, makanan seperti donat sering dijadikan bekal ketika seseorang bekerja, contoh saja polisi, pekerja bangunan dan sebagainya. Lagipula orang-orang karier seperti mereka dekat dengan 3 dunia yaitu teman, klien mereka dan keluarga. Otomatis brand yang diberikan kepada orang-orang karier seperti mereka akan terdistribusi juga ke 3 target pasar lain yang berbeda .
Brand Dunkin diberikan pada seorang bisnisman melalui sebuah donat yang menjadi bekal kerjanya sehari-hari Tentu saja ia mempunyai teman dan tidak mungkin ia makan sendiri di kantor, sehingga timbul rasa berbagi dengan makan donat bersama teman-temannya. Begitu pula saat bertemu dengan klien jika ada yang perlu disuguhkan saat presentasi, bisnisman akan mengingat Dunkin’ Donuts bisa dijadikan pilihan sebagai suguhan yang tepat. Saat pulang, bisnisman akan teringat untuk membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Dunkin’ Donuts pun bisa menjadi pilihannya. Ketika pulang anaknya akan ingat dengan oleh-oleh yang selalu dibawa ayahnya untuknya, yaitu Dunkin’ Donuts. Ketika sudah besar nanti, kemungkinan sang anak yang sudah menjadi bisnisman muda seperti ayahnya bisa beralih ke toko donat yang lain, namun ketika ia ingin mengenang masa lalunya, restoran Dunkin’ Donuts menjadi pilihannya. Begitu seterusnya sampai ia juga menyebarkan kepada teman, klien dan keluarganya seperti yang ayahnya lakukan.


KONSEP PERANCANGAN
Konsepnya adalah Dunkin’ Donuts sebagai sahabat saat bekerja atau motor-nya orang bekerja. Jadi dengan ditemani Dunkin’ Donuts, orang akan semakin semangat bekerja dan menjadi sumber inspirasi munculnya ide-ide baru.
Tema pendukungnya adalah ‘Office’ yang akan di terapkan pada setiap produk, pelayanan, dan fasilitas Dunkin Donuts , alasannya karena Office adalah tempat di mana target pasar bekerja dan identik dengan profesi.

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI DI PRODUK
•Produk Dunkin’ Donuts harus selalu inovatif dengan bentuk, topping dan rasa yang selalu berkembang (inovatif mencerminkan sebuah kreatifitas yang sangat diperlukan dalam bekerja)
•Perlunya paket baru seperti paket bekal bekerja (untuk 1 atau 2 orang) dan paket oleh-oleh dengan harga yang seharusnya terjangkau oleh target pasar. Perlu dikemas dengan packaging baru dengan yang cocok dengan temanya.

IMPLEMENTASI DI INTERIOR DAN EKSTERIOR
•Eksterior & interior bisa di desain dengan gaya gedung perkantoran dengan AC dan lighting yang cukup
•Utamakan menggunakan bangku panjang dan meja panjang. Karena cocok untuk segala keperluan. Misalnya untuk makan sekeluarga, makan bersama teman, pertemuan dengan klien dsb.
•Menghias setiap dinding dengan poster tokoh-tokoh sukses dan ceritanya(sebagai motivator)
•Begitu pula di nomor meja dan suvenir jika ada
•Kalau bisa disediakan koran setiap hari karena koran selalu identik dengan bisnis, jadi sambil makan di resto Dunkin’ juga bisa menambah wawasan dan melihat peerkembangan bisnis
•Juga HotSpot/ Wifi yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung dnegan internet untuk urusan pekerjaannya

IMPLEMENTASI DI PELAYANAN
•Pelayanan dari meja ke meja akan lebih memanjakan pelanggan yang ingin makan di resto Dunkin’
•Pelayanan di Receptionist tetap ada, misalnya untuk pelanggan yang ingin membeli dibungkus untuk oleh-oleh
•Tambahkan pelayanan Drive Thru seperti yang diterapkan oleh McD, memungkinkan pelanggan yang sibuk dapat segera membeli makanan dengan cepat tanpa harus turun dari kendaraan
•Kalau bisa adakan sistem member card dengan keuntungan tertentu jika memilikinya. Member card akan mendekatkan hubungan antara Dunkin Donuts dan pelanggannya. Sehingga Dunkin’ bisa selalu menerima saran dan kritik dan segera melakukan introspeksi.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Manajemen strategis terdiri atas formulasi, implementasi dan evaluasi.Dalam kasus dunkin donat, mereka mempunyai implementasi yang terbilang cukup maju dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal perusahaan sehingga membuat mereka menjadi salah satu franchise terbesar di dunia.

 

 

 

 

 

B.     DAFTAR PUSTAKA

http://mszzz.wordpress.com/2009/04/15/sejarah-dunkin-donuts/

https://sites.google.com/site/starbucksanddunkindonuts/business-strategy

http://www.specimentemplates.org/mission-statements/dunkin-donuts-mission-statement.htm

http://ekanita.blogspot.com/

-  www.dunkindonuts.com

-  www.wikipedia.org

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Komentar