BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyusunan
penganggaran yang baik. Karena persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini
menuntut perusahaan untuk beroperasi seefektif dan seefesien mungkin. Agar
dapat menjalankan dan mengoperasikan organisasi yang besar dan komplek secara
efesien maka pihak manajemen membutuhkan berbagai informasi yang diperlukan
sehubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Pengendalian manajemen adalah
bagian dari siklus kejadian yang berkesinambungan.
Dengan adanya anggaran kita dapat mengestimasi kinerja
yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam
ukuran finansial.
Sedangkan
penganggaran itu sendiri adalah proses atau metode yang digunakan dalam
menentukan atau mempersiapkan anggaran tersebut. Perencanaan dalam menyiapkan
anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan
dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses
dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas organisasional
ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak
lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi.
Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai
perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi.
Dengan adanya anggaran kita bisa merencanakan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan
jangka panjang, pembelanjaan, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya agar
kebutuhan tersebut dapat digunakan secara efesien dan optimal. Selain itu
dengan adanya anggaran kita dapat merencanakan suatu kegiatan yang dinyatakan
dalam ukuran keuangan, serta mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran mempunyai peran penting dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi.
Maka untuk melakukan penyusunan pengagngaran yang baik yang dapat membantu
perusahaan memakai sumberdaya yang dimiliki secara efesien dan efektif akan
dibahas pada paper yang telah kami buat ini agar penyusunan anggaran dan
efektivitasnya dalam peningkatan kinerja dapat berguna secara optimal.
Anggaran adalah salah satu alat utama dalam pengendalian dan juga alat untuk
mengukur sejauh mana performance setiap manajer. Selain itu anggaran dapat
dijadikan alat untuk menyelaraskan dan mengkoordinasikan serta mendelegasikan
wewenang atasan kepada bawahan.
Atau dengan kata lain anggaran adalah alat yang digunakan untuk mengatur
orang-orang yang berada dalam perusahaan. Maka dari itu penyusunan
pengganggaran sangat penting dipelajari sebagai salah satu alat utama yang
digunakan dalam sistem pengendalian manajemen.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang masalah, berikut ini adalah Rumusan Masalah yang
akan dibahas dalam Paper ini:
1. Apa
itu anggaran?
2. Apa
saja yang menjadi tujuan dan manfaat anggaran?
3. Apa
saja fungsi dan macam-macam anggaran?
4. Apa
yang menjadi hakikat suatu anggaran?
5.
Bagaimana proses penyusunan anggaran?
6. Apa
saja Aspek perilaku dalam anggaran?
7. Apa
saja teknik - teknik kuantitatif dalam anggaran?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anggaran
Anggaran (budget) adalah suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan.
Anggaran
(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang
untuk jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan.
Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.
Dalam
penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini:
a. Pengetahuan tentang
tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.
b. Data-data waktu yang lalu.
c. Kemungkinan
perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang taktik,
strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan adanya
perubahan kebijaksanaan pemerintah.
f. Penelitian untuk
pengembangan perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para
pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:
a.
Anggaran
harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu
rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak
menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi
hanyalah angan-angan.
b.
Untuk
memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management (direksi).
c.
Anggaran
yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa
tertekan, tetapi termotivasi.
d.
Untuk
membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat
waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera
diantisipasi terlebih dini.
Anggaran
yang dibuat akan mengalami kegagalan bila hal-hal berikut ini tidak diperhatikan:
a.
Pembuat
anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak memiliki wawasan yang
luas.
b.
Kekuasaan
membuat anggaran tidak tegas.
c.
Pelaksana
tidak cakap.
d.
Tidak
didukung oleh masyarakat.
e.
Dana
tidak cukup.
Anggaran
memang berkaitan secara unik dengan system akuntansi perusahaan dalam hal-hal:
a.
Komponen
keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu format akuntansi.
b.
Anggaran
perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akuntansi manajemen, yaitu berupa
akuntansi harga pokok standar, akuntansi harga pokok variabel.
c.
Akuntansi
keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan anggaran perusahaan
mencatat transaksi waktu akan datang.
d.
Untuk
memperbandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang dihasilkan olek
akuntansi keuangan.
e.
Akuntansi
keuangan memberikan input-input data historis yang relevan terutama untuk
tujuan-tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.
2.2Tujuan dan Manfaat Anggaran
2.2.1 Tujuan Penyusunan Anggaran
Ada
beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
a.
Untuk
digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan penggunaan
data.
b.
Untuk
mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c.
Untuk
merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan dana, sehingga dapat
mempermudah pengawasan.
d.
Untuk
merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
e.
Untuk
menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas
dan nyata terlihat.
f.
Untuk
menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan.
2.2.2 Manfaat dan
Kelemahan Anggaran
Anggaran
mempunyai banyak manfaat, antara lain:
a.
Segala
kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
b.
Dapat
digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.
c.
Dapat
memotivasi pegawai.
d.
Menimbulkan
tanggung jawab tertentu pada pegawai.
e.
Menghindari
pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f.
Sumber
daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefesien
mungkin.
g.
Alat
pendidikan bagi para manajer.
Anggaran disamping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran
juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran
dan anggapan, sehingga mengandung unsur ketidakpastian.
b. Menyusun anggaran yang cermat
memerlukan waktu , uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua
perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk
melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka mengerutu dan menentang,
sehingga anggaran tidak efektif.
2.3 Fungsi dan Macam-Macam Anggaran
2.3.1 Fungsi dari Anggaran.
1. Fungsi Perencanaan; Anggaran merupakan alat perencanaan
tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih
nyata/jelas dalam unit dan uang.
2. Fungsi Pelaksanaan; Anggaran merupakan pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara
selaras dalam mencapai tujuan (laba).
3. Fungsi Pengawasan; Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling).
Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan,
dengan cara:
a. Memperbandingkan
realisasi dengan rencana (anggaran).
b. Melakukan tindakan
perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang
merugikan).
Adapun
fungsi lain dari anggaran selain disebutkan diatas, anggaran mempunyai 4
prinsip tujuan yaitu:
Menyelaraskan
dengan rencana Stratejik. Perencanaan
stratejik mempunyai karakteristik sebagai berikut: dipersiapan pada awal tahun,
dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat itu,
persiapannya melibatkan beberapa manajer dan dinyatakan dalam tahapan yang
lebih luas. Anggaran yang telah selesai sebelum permulaan tahun anggaran ,
menyediakan peluang untuk menggunakan informasi akhir yang tersedia dan
didasarkan pada judgment peramalan disemua level dalam organisasi.
Koordinasi.
Setiap manajer pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
Selanjutnya, tatkala staf mengumpulkan “berbagai potongan” anggaran menjadi
suatu anggaran induk, maka inkonsistensi ini adalah adanya kemungkinan bahwa
berbagai rencana produksi organisasi tidak selaras dengan volumepenjualan yang
dianggarkan, baik secara total maupun menurut lini produksi tertentu.
Penetapan
Tanggung Jawab. Anggaran
yang telah disetujui seyogyanya mempertegas tanggung jawab setiap manajer
terkait. Anggaran tersebut juga mengotorisasi para manajer pusat
pertanggungjawaban guna membelanjakan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari pejabat
yang lebih tinggi.
Dasar
untuk Evaluasi Kinerja. Anggaran
mencerminkan suatu komitmen dari pembuatan -nya dengan atasannya.
Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur (bencmark) di mana kinerja
aktual kelak akan dibandingkan terhadapnya. Komitmen dapat berubah bila
asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah, namun demikian, anggaran merupakan
titik awal yang paling baik dalam menilai kinerja.
2.3.2
Macam-Macam dari Anggaran.
Ø Menurut dasar penyusunan, anggaran
terdiri dari:
a.
Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval
(Kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang
berbeda.
b.
Anggaran Tetap,yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat
kapasitas tertentu.
Ø Menurut cara penyusunan, anggaran
terdiri dari:
a. Anggaran Periodik, adalah
anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu
tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.
b. Anggaran Kontinu, adalah anggaran yang
dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.
Ø Menurut jangka waktunya, anggaran
terdiri dari:
a. Anggaran Jangka
Pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu
paling lama sampai satu tahun.
b. Anggaran Jangka Panjang
(anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih
dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal
merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital
budget).
Ø Menurut bidangnya, anggaran terdiri
dari:
a. Anggaran Operasional,
adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran ini terdiri
dari anggaran penjualan; anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya
bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead
pabrik; anggaran beban usaha; anggaran laporan rugi laba.
b. Anggaran Keuangan, adalah
anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran ini terdiri dari anggaran
kas, anggaran piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, anggaran neraca.
Ø Menurut kemampuannya, anggaran
terdiri dari:
a. Anggaran
Komperehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap.
b. Anggaran Partial, adalah
anggaran yang disusun tidak secara lengkap , anggaran yang hanya menyusun
bagian anggaran tertentu saja.
Ø Menurut fungsinya, anggaran terdiri
dari:
a. Appropriation
budget, adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak
boleh digunakan untuk manfaat lain.
b. Performance budget, adalah
anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam
perusahaan untuk menilai apakah biaya / beban yang dikeluarkan oleh
masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
2.4
Hakikat Suatu Anggaran
Anggaran merupakan bagian yang penting untuk perencanaan
efektif jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelenggaraan anggaran
biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pemasukan dan pengeluaran
selama satu tahun itu.
Anggaran
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Anggaran
memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan.
2.
Dinyatakan
dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah
non-moneter.
3.
Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun.
4.
Merupakan
perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk
pencapaian tujuan dari anggaran.
5.
Usulan
anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuatan
anggaran.
6.
Sekali
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
7.
Secara
berkala kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya
dianalisis dan dijelaskan.
Proses persiapan anggaran harus dibedakan dari Strategi
Perencanaan dan Peramalan.
Kaitannya
dengan Perencanaan Stratejik
Perencanaan Stratejik adalah proses menentukan hakikat dan
ukuran dari beberapa program yang harus dijalankan dalam mengimplementasikan
berbagai strategi organisasi. Baik perencanaan stratejik dan anggaran
melibatkan perencanaan, namun kedua jenis kegiatan perencanaan tersebut berbeda
dalam prosesnya. Proses pembuatan anggaran difokuskan pada satu tahun,
sedangkan perencanaan strategi difokuskan pada kegiatan yang diperluas pada
periode beberapa tahun.
Perbedaan lain antara rencana stratejik dan anggaran adalah
bahwa rencana stratejik terstruktur melalui pusat tanggung jawab.
Perbedaan
terhadap Kegiatan Peramalan
Bertentangan dengan anggaran, peramalan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Peramalan dapat atau tidak
dinyatakan dalam istilah moneter.
2. Dapat dilakukan setiap
waktu.
3. Peramal tidak menerima
tanggung jawab akan hasil dari ramalannya.
4. Peramalan biasanya tidak
disetujui oleh kekuasaan yang lebih tinggi.
5. Peramalan diperbaharui
secepatnya informasi baru menunjukkan adanya perubahan kondisi.
6. Berbagai varian dalam
peramalan tidak dianalisis secara formal ataupun berkala.
Contoh dari peramalan adalah yang dibuat oleh bendahara
kantor untuk membantu perencanaan keuangan. Peramalan tersebut termasuk dalam penentuan
pendapatan, beban dan item lain yang mempengaruhi arus kas. Bendaharawan,
bagaimanapun juga, tidak bertanggung jawab dalam penjualan, pengeluaran atau
item lain yang berkaitan dengan peramalan. Peramalan keuangan tidak jelas oleh
manajemen puncak; dapat berubah dalam waktu seminggu atau harian, tanpa
persetujuan dari pejabat tinggi; dan biasanya perbedaan antara kenyataan dan
peramalan tidak analisis.
Isi dari Anggaran Operasi
Rencana
Stratejik
|
Operasi
Anggaran
|
Anggaran
Modal
|
Pendapatan dan pengeluaran untuk
tiap program penting
Tidak perlu bagi pusat pertanggung jawaban
Tidak banyak detail seperti dalam
Anggaran Operasi
Sebagian besar biaya bersifat
variabel
Untuk beberapa tahun
Rekonsiliasi jumlah total terhadap
anggaran operasi
|
Untuk organisasi secara
keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis
Dibedakan pusat pertanggung
jawaban khususnya meliputi:
· Pendapatan
· Biaya produksi dan
penjualan
· Biaya pemasaran
· Biaya logistik (kadang
kala)
· Umum dan administratif
· Penelitian dan
pengembangan
· Pajak penghasilan
· Pendapatan bersih
Biaya berupa:
Biaya fleksibel
Biaya kebijakan
Biaya yang sudah disepakati (comitted)
Untuk waktu satu tahun yang dibagi
perbulan atau kuartalan
Rekonsiliasi jumlah total terhadap
stratejik (kecuali untuk yang telah direvisi)
|
Masing-masing proyek modal yang
utama didaftarkan secara terpisah
Total pengeluaran proyek per tiga
bulan
|
|
Dari
tampilan diatas menunjukkan isi dari anggaran operasi dan perbedaannya dengan
tipe lain dari dokumen perencanaan; rencana stratejik; dan anggaran modal,
anggaran kas dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah dolar yang
direncanakan pada tahun itu, bersamaan dengan jumlah kuantitatif.
Kategori Anggaran Operasi
Dalam
organisasi yang lebih kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis,
keseluruhan anggaran mungkin cukup satu halaman saja. Dalam organisasi yang
lebih besar, ada halaman ringkasan, dan halaman lain yang berisi detail bisnis
unit , plus penelitian dan pengembangan, dan pengeluaran umum administratif.
Item pendapatan disusun pertama, karena itu merupakan item pertama dalam laporan
pendapatan dan juga karena jumlah anggaran pendapatan mempegaruhi jumlah banyak
item lainnya.
2.5 Proses Penyusunan Anggaran
2.5.1 Organisasi
Departemen
Anggaran. Departemen
anggaran, yang biasanya melaporkann kepada pengawas perusahaan, menyusun arus
informasi dari sistem pengontrolan anggaran. Departemen anggaran melakukan
beberapa fungsi berikut ini :
1.
Mengeluarkan
bentuk dan prosedur untuk persiapan anggaran.
2.
Mengkoordinasi
dan mengeluarkan perkiraan dasar ke seluruh perusahaan yang akan menjadi dasar
bagi anggaran.
3.
Memastikan
bahwa informasi disampaikan dengan baik antar unit perusahaan yang terkait.
4.
Menganalisis
anggaran yang diajukan dan mengajukan usulan, pertama kepada pembuat anggaran
dan kemudian pada senior manajemen.
5.
Menyusun
proses pembuatan perbaikan anggaran selama tahun tersebut.
6.
Mengkoordinasi
pekerjaan dari departemen anggaran eselon yang lebih rendah.
7.
Menganalisis
laporan pekerjaan terhadap anggaran, mengartikan hasilnya dan menyiapkan
ringkasan untuk senior manajemen.
Panitia
Anggaran. Panitia
anggaran terdiri dari anggota senior manajemen, seperti kepala bagian
eksekutif, kepala bagian operasi dan kepala bagian keuangan. Panitia anggaran
melakukan peranaan yang penting. Mereka menilai dan juga menyetujui dan
menyesuaikan tiap anggaran. Dalam perusahaan yang besar, panitia anggaran
mungkin hanya sampai pada pejabat pelaksana senior yang menilai anggaran untuk
unit bisnis atau group anak perusahaan.
2.5.2
Pengeluaran Garis Pedoman
Jika sebuah perusahaan mempunyai proses strategi
perencanaan, tahun pertamanya adalah permulaan dari proses persiapan anggaran,
manajer harus memikirkan masa depan sesuai dengan usulan sebagai dasar
persiapan anggaran.
Tidak seperti persiapan anggaran, perkembangan dari strategi
perencanaan biasanya tidak melibatkan tanggung jawab manajer tingkat rendah.
Walaupun ada atau tidak ada strategi rencana, langkah pertama dalam proses
persiapan anggaran adalah untuk mengembangkan garis pedoman yang memerintah
persiapan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer.
2.5.3
Awal Proposal Anggaran
Menggunakan
garis pedoman, tanggung jawab manajer, dibantu dengan staf mereka,
mengembangkan permintaan anggaran. Karena sebagian besar tanggung jawab akan
memulai anggaran tahunan dengan fasilitas yang sama, personel dan sumber lain
yang mereka miliki pada saat ini, anggaran ini didasarkan pada level-level yang
ada, yang kemudian diubah agar sesuai dengan garis pedoman. Perubahan dari
level awal pekerjaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (a) perubahan dalam
kekuatan eksternal dan (b) perubahan dalam kebijakan dan pelaksanaan internal.
Yang termasuk di dalamnya adalah, tetapi tidak dibatasi, adalah sebagai
berikut :
1.
Perubahan
dalam Kekuatan Eksternal
a.
Perubahan
dalam level umum kegiatan ekonomi sebagai sebuah pengaruh terhadap volume
penjualan.
b.
Perubahan
yang diharapkan pembelian bahan dan pelayanan.
c.
Perubahan
yang diharapkan dalam upah buruh.
d.
Perubahan
yang diharapkan dalam biaya kegiatan bebas.
e.
Perubahan
dalam harga penjualan
2.
Perubahan
dalam Kebijakan dan Pelaksanaan Internal
a.
Perubahan
dalam biaya produksi, menggambarkan peralatan dan metode baru.
b.
Perubahan
dalam biaya bebas, berdasarkan antisipasi perubahan dalam pekerjaan..
c.
Perubahan
dalam pasar saham dan produksi campuran.
2.5.4
Negosiasi
Pembuatan
anggaran membahas anggaran yang diajukan dengan atasannya. Ini pusat kegiatan
dari proses. Atasan cenderung menilai validitas dari tiap penyesuaian.
Biasanya, pertimbangan yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran tahunan merupakan
perkembangan dari pelaksanaan dari tahun sebelumnya. Atasan mengenali bahwa ia
akan menjadi pembuat anggaran pada level selanjutnya dalam proses pembuatan
anggaran dan karena itu harus mempertahankan anggaran yang telah disetujui.
2.5.5
Pemeriksaan dan Persetujuan
Anggaran yang diajukan melalui beberapa level dalam
organisasi. Sewaktu mereka mencapai puncak unit perusahaan, analis menaruh
potongan menjadi satu dan memeriksa totalnya. Secara terpisah, analis
mempelajari konsistensi. Secara terpisah, pemeriksaan akan mempertanyaakn apakah
anggaran akan menghasilkan keuntungan yang memuaskan. Jika tidak, akan dikirm
kembali untuk dikerjakan ulang.
Persetujuan terakhir disarankan oleh panitia anggaran kepada
kepala eksekutif. CEO juga memasukkan anggaran yang telah disetujui kepada
dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan Desember, tepat
sebelum anggaran tahunan dimulai.
2.5.6
Perbaikan Anggaran
Ada
dua tipe umum perbaikan anggaran :
1. Prosedur yang dipersiapkan
secara sistematis (tiap triwulan) memperbaharui anggaran.
Memperbaharui
tentunya memerlukan kerja ekstra. Kurang lebih, perusahaan besar Jepang
menganggap hal ini berharga. Mereka mempersiapkan anggaran untuk setahun,
tetapi hanya 6 bulan pertama dari anggaran ini yang disetujui oleh manajemen
senior. Anggaran 6 bulan kedua diperbaiki dan disetujui sebelum waktunya
dimulai.
2. Prosedur yang
mengizinkan membuat perbaikan dalam keadaan tertentu.
Jika
perbaikan anggaran terbatas hanya pada situasi tertentu, perbaikan seperti itu
harus selalu diperiksa. Secara umum, izin untuk memperbaiki sulit untuk
didapat. Perbaikan anggaran harus dibatasi pada kemungkinan dimana anggaran
yang disetujui sangat tidak relistis sehingga tidak lagi sebagai alat kontrol
yang berguna.
2.5.7
Anggaran Kontinjensi
Beberapa
perusahaan mempersiapkan anggaran kebetulan yang menandakan bahwa manajemen
perlu mengambil tindakan jika ada penurunan dalam volume penjualan yang telah
diantisipasi dalam perkembangan anggaran. Anggaran kebetulan menyediakan jalan
yang lebih cepat untuk mengubah kondisi jika situasinya telah tiba. Jika volume
penjualan turun 20%, manajer unit bisnis dapat memutuskan sendiri, sesuai
dengan keputusan pembuatan anggaran kebetulan, tindakan harus dilakukan.
2.6 Aspek Perilaku
2.6.1
Partisipasi dalam Proses Pembuatan Anggaran
Proses anggaran ada dua baik dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas. Dengan anggaran dari atas ke bawah, manajemen senior membuat
anggaran untuk level yang lebih rendah. Dengan anggaran dari bawah ke atas,
manajer tingkat rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran.
Sebenarnya proses persiapan anggaran yang efektif adalah menggabungkan kedua
pendekatan tersebut. Pembuatan anggaran mempersiapkan draft pertama dari
anggaran untuk pembagian daerah tanggung jawab, yang merupakan dari bawah ke
atas, tetapi mereka melakukannya dengan garis panduan yang dibuat oleh atasan,
yang merupakan dari atas ke bawah. Manajer senior memeriksa dan mengkritik
anggaran yang diusulkan. Proses persetujuan yang keras membantu memastikan pembuat
anggaran tidak bermain-main dengan sistem anggaran. Proses pemeriksaan, kurang
lebih, harus dirasakan adil;jika atasan mengubah jumlah anggaran, dia harus
meyakinkan pembuat anggaran bahwa hal itu masuk akal.
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (proses dimana pembuat
anggaran ikut terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran)
mempunyai efek yang positif dari motivasi manajemen untuk 2 alasan :
a.
Ada
penerimaan yang lebih besar dari tujuan anggaran jika mereka merasa berada
dalam kontrol manajer, dibandingkan dengan ada paksaan dari luar.
b.
Hasil
partisipasi pembuatan anggaran adalah pertukaran informasi yang efektif.
2.6.2
Derajat Kesulitan dari Target Anggaran
Ada
beberapa alasan mengapa manajemen senior menyetujui pencapaian anggaran unit
bisnis :
1.
Jika
target anggaran terlampau sulit, manajer termotivasi untuk mengambil tindakan
jangka pendek yang tidak terdapat dalam kepentingan jangka panjang.
2.
Target
anggaran yang mudah dicapai mengurangi motivasi para manajer untuk menggunakan
manipulasi data.
3.
Jika
anggaran keuntungan dari unit bisnis menyediakan target yang mudah dicapai,
senior manajemen pada saatnya menyingkap target keuntungan untuk analisis
keamanan, pemegang saham dan faktor eksternal lainnya dengan harapan untuk
menjadi benar.
4.
Keuntungan
anggaran yang biasanya sulit dicapai biasanya terdapat pada seluruh target
penjualan yang optimis.
5.
Pada
saat manajer unit bisnis dapat mencapai dan melebihkan target mereka, ada
suasana kemenangan dan sikap positif dalam perusahaan.
2.6.3
Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan
manajemen senior penting agar setiap sistem anggaran efektif dalam memotivasi
pembuat anggaran. Manajemen harus berpartisipasi dalam memeriksa dan menyetujui
anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai stempel. Tanpa partisipasi aktif
mereka dalam proses persetujuan, akan ada godaan besar untuk pembuat anggaran
untuk “bermain” dengan sistem–dimana, beberapa manajer akan dengan mudah memasukkan
anggaran atau anggaran yang berisi pinjaman yang berlebihan untuk kemungkinan
yang ada.
2.6.4
Departemen Anggaran
Departemen
anggaran mempunyai kesulitan tertentu dalam masalah tingkah laku. Hal itu harus
dapat menganalisis anggaran secara detail, dan harus yakin bahwa anggaran
dipersiapkan dengan baik dan informasi yang ada akurat. Untuk mencapai tugas
ini, departemen anggaran kadang harus bertindak dengan jalan dimana manajer
merasa terancam atau dimusuhi.
2.7
Teknik – Teknik Kuantitatif
2.7.1
Simulasi
Simulasi
adalah metode yang membuat model dari situasi yang sebenarnya dan memanipulasi
model ini dengan jalan tertentu untuk menggambarkan beberapa kesimpulan tentang
situasi yang sebenarnya. Persiapan dan pemeriksaan anggaran adalah proses simulasi.
Dengan simulasi komputer, manajemen senior dapat menanyakan apa efek dari
beberapa tipe perubahan yang berbeda dan akan mendapatkan jawabannya seketika.
2.7.2
Perkiraan Probabilitas,
Tiap
angka dalam anggaran adalah poin perkiraan yang mana, jumlah tunggal “yang
paling sering”. Sebagai contoh, perkiraan penjualan dinyatakan dalam angka
tertentu per unit dari tiap tipe produk yang akan dijual. Poin perkiraan sangat
penting untuk tujuan pengontrolan. Untuk tujuan perencanaan, bagaimanapun juga,
jarak probabilitas yang keluar mungkin dapat lebih menolong. Setelah anggaran
disetujui, hal itu mungkin dengan model komputer untuk menggantikan distribusi
probabilitas untuk tiap poin perkiraan. Model ini kemudian dijalankan beberapa
kali, dan distribusi probabilitas dari keuntungan yang diharapkan dapat
membantu dan dikalkulasikan untuk tujuan perencanaan. Ini disebut proses
Monte Carlo.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Suatu
anggaran adalah merupakan suatu rencana keuangan periodic yang disusun bedasarkan
program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan anggaran adalah
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu
tertentu.
Anggaran
dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal,
menggandakan pembatas jumlah dana, merinci jenis sumber dana dan jenis
penggunaan dana yang dicari, merasionalkan sumber dan penggunaan dana,
menyempurnakan rencana yang telah disusun dan menampung, menganalisa
serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Manfaat yang di
punya pun beragam untuk mencapai tujuan yang sudah disususn besama, sebagai
alat menilai motivasi, kelebihan dan kekurangan serta tanggung jawab pegawai, dan
alat pendidik bagi para manajer. Memang anggaran mempunyai mamfaat tapi tidak
menutup kemungkinan anggaran juga mempunyai kelemahan.
Anggaran
mempunyai fungsi sebagai fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi
pengawasan dimana semua fungsi tersebut dimanfaatkan uintuk mencapai tujuan dan
apa yang telah diharapkan dari penyusunan anggaran tersebut, sehingga berjalan
baik sesuai apa yang telah diharapkan.Anggaran terdiri darim berbagai macam
diantaranya anggaran menurut dasar penyusunan, cara penyusunan, jangka
waktunya, bidang anggaran, badasarakan kemampuan anggaran, dan menurut
fungsinya dimana semua macam anggaran ini dibagi jadi beberapa lagi.
Perencanaan
stratejik digunakan untuk menentukan hakikat dan ukuran dari beberapa program
yang harus dijalankan untuk mengimplementasikan berbagai strategi organisasi.
Peramalan dinyatakan dalam istilah moneter dan dilakukan setiap waktu agar apa
yang sudah diramalkan dapat diperbaharui secepatnya.
Tahapan
penyusunan anggaran di dalam organisasi terdiri dari departemen anggaran yang
biasanya melaporkan kepada pengawasan perusahaan yang terdiri dari panitia
anggaran yang bertugas menyetujui dan menyesuaikan tiap anggaran, selanjutnya
pengeluaran garis pedoman, awal proposal anggaran, negosiasi, pemeriksaan
dan persetujuan , perbaikan anggaran serta anggaran kontinjensi.
Aspek
perilaku dalam anggaran ada partisipasi dalam proses pembuatan anggaran,
derajat kesulitan dari target anggaran, keterlibatan manajemen senior, dan
departemen anggaran.
Teknik-teknik
kuantitatif dalam anggaran ada simulasi yaitu model dari situasi yang
sebenarnya dan manipulasi model ini dengan jalan tertentu, selain simulasi ada
perkiraan probabilitas yang dimana tipa angka dalam anggaran adalah poin
perkiraan yang mana, jumlah tunggal yang paling sering.
Pada
hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat penting untuk
perencanaan efektif jangka pendek dan control dalam organisasi. Dengan adanya
suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak
di capai selama jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan,mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan
penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan
keputusan.
3.2
Saran-saran
DAFTAR
PUSTAKA
Anthony,
Robert. N dan Vijay Govindarajan . 2005 . Management Control System .
Jakarta : Salemba Empat
Nafarin, Muhammad . 2000 . Penganggaran
Perusahaan . Jakarta : Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar